PIDATO BAHASA
INDONESIA
Tema :
Meghargai Kebudayaan Indonesia
Melestarikan
Kebudayaan Indonesia
Terima
kasih atas waktu yang telah diberikan kepada saya, Pertama-tama, marilah kita
panjatkan puja dan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
rahmat beliaulah kita dapat berkumpul disini, dalam keadaan sehat sentausa
dengan menghaturkan panganjali umat
“OM SWASTYATU”
-
Yang terhormat Bapak kepala sekolah SMK
Pariwisata Dalung.
-
Yang saya hormati Bapak, Ibu guru
beserta staff di SMK Pariwisata Dalung.
-
Dan teman-teman sekalian yang saya
cintai dan saya banggakan.
Dalam kesempatan ini, saya akan
menyampaikan pidato yang berjudul “Melestarikan Kebudayaan Indonesia”
Hadirin
yang saya hormati,
Indonesia merupakan negara kepulauan
yang terdiri dari berbagai macam suku, agama, dan budaya. Dan dari situ, kita
dapat melihat bahwa negara kita sangat kaya akan keanekaragaman budaya. Dari
Sabang sampai Marauke terdapat puluhan warisan kebudayaan yang kaya akan seni.
Kebudayaan merupakan suatu ciri khas
atau identitas tersendiri dari suatu negara. Tanpa adanya kebudayaan, suatu
negara akan terasa asing karena tidak ada sesuatu yang dapat dikembangkan atau
ditunjukkan kepada negara lain.
Budaya Indonesia memang memiliki
nilai yang unik dan dapat membuat ketertarikan tersendiri dari warga manca
negara di seluruh belahan dunia. Namun, sayangnya budaya yang beraneka ragam
ini tidak banyak dicintai oleh warganya sendiri. Budaya yang semestinya menjadi
warisan dan kebanggan anak bangsa, malah kurang diminati di negerinya sendiri. Terbukti,
dengan lebih tertariknya warga Indonesia pada budaya luar.
Tidak bisa di pungkiri lagi bahwa di
era globalisasi saat ini dengan masuknya kebudayaan-kebudayaan luar yang
bersifat modern yang semakin pesat membuat penerus bangsa ini lebih menyukai
kebudayaan yang bersifat modern. Jika hal ini tidak segera di tanggapi maka
lambat laun dikhawatirkan kebudayaan asli di Indonesia akan menghilang.
Maka tidak heran jika kebudaya kita
dengan mudah diklaim oleh negara-negara lain. Malaysia sebagai contohnya,
beberapa budaya kita telah diklaim sebagai budaya yang lahir di Negeri Jiran
tersebut. Seharusnya kita dapat mengoreksi diri sendiri, sudah besarkah rasa
cinta kita terhadap budaya kita? Apakah sudah maksimal usaha kita untuk menjaga
dan melestarikan budaya kita ini? Mungkin haya sedikit yang dapa menjawab
itu tanpa ragu-ragu.
Hadirin
yang saya hormati,
Sudah menjadi kewajiban kita sebagai
penerus bangsa untuk mempertahankan dan melestarikan kebudayaan daerah yang
merupakan simbol utama dari kebudayaan nasional.
seharusnya
budaya warisan dari nenek moyang kita adalah budaya yang sangat mahal.
Seiring dengan berjalannya waktu,
maka zaman akan membeli budaya dengan harga yang tak ternilai. Namun sayang,
sedikit sekali orang yang menyadari betapa pentingnya nilai budaya untuk
dilestarikan ditengah-tengah kehidupan masyarakat Indonesia. Padahal, jika
tidak dijaga, tidak dirawat, dan tidak dilestarikan kebudayaan kita akan dengan
gampang diambil oleh negara-negara lain yang tidak bertanggung jawab.
Hadirin
sekalian,
Dalam hal ini, harus ada upaya untuk
menjaga dan melestarikan budaya kita, upaya yang dapat kita lakukan antara lain
sebagai berikut :
1. Kita harus bangga dengan kebudayaan
kita sendiri, misalnya dengan menggunakan produk dalam negeri dan mengenalinya
kepada masyarakat luas bahwa budaya Indonesia ini banyak macamnya.
2. Pemerintah harus melakukan
kebijakan-kebijakan yang mengarah pada upaya pelestarian kebudayaan daerah.
3. Belajar untuk lebih mengenal
kebudayaan dalam negeri. Misalnya dengan mempelajari alat musik daerah,
lagu-lagu daerah atau tarian daerah.
4. Dan semua masyarakat Indonesia harus
sadar akan pentingnya nilai budaya bagi negeri ini.
Oleh karena itu, kita sebagai generasi
muda sangatlah baik bila mulai saat ini kita menyadari bahwa kebudayaan adalah
harta yang tidak tergantikan. Kebudayaan tidak dapat diciptakan dengan mudah ,
apalagi dengan waktu yang singkat. Memang telah banyak upaya dilakukan untuk
melestarikan kebudayaan Indonesia, namun upaya tersebut belum dapat dikatakan
maksimum. Apabila tidak ada peran serta dari masyarakat terutama pada generasi
mudanya.
Dengan demikian, marilah kita
menjaga dan melestarikan kebudayaan yang kita miliki ini bersama-sama. Bila
tidak kita, siapa lagi yang akan melestarikan ?
Hadirin
sekalian,
Demikianlah pidato yang dapat saya
sampaikan, semoga bisa menambah informasi dan bermanfaat untuk kita semua, saya
mohon maaf apabila ada kesalahan kata maupun sikap yang tidak berkenan di hati
para hadirin selama membawakan pidato ini. Akhir kata, saya tutup pidato ini
dengan parama shanti,
“OM
SHANTI, SHANTI, SHANTI OM”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar